Kitab Kisah Para Rasul mencatat (mengisahkan) mengenai manifestasi Roh Kudus seperti kesembuhan ilahi, mujizat, dan glossolalia yang terjadi pada masa gereja mula-mula pada awal abad pertama. Karismatik merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan kaum Kristiani yang percaya bahwa manifestasi Roh Kudus tersebut juga bisa terjadi dan seharusnya dipraktikkan sebagai pengalaman pribadi setiap orang-orang percaya pada masa sekarang ini.
Kata karismatik berasal dari sebuah kata Yunani charis yang berarti kasih karunia. Kata charis digunakan dalam Alkitab untuk menjelaskan mengenai berbagai-bagai pengalaman supranatural (khususnya dalam 1 Korintus 12-14).
Sejarah
Awal, 1950-1975
Sangat sulit untuk menentukan kapan dan di mana tepatnya Kristen Karismatik mulai muncul sebagai gerakan yang berpengaruh di antara gereja-gereja arus utama. Namun demikian, pada umumnya Dennis Bennett, seorang dari Gereja Episkopal Amerika seringkali disebut-sebut sebagai pionir dari gerakan ini.Pada tahun 1960, Bennet, seorang Rektor Gereja Episkopal Santo Markus, Van Nuys, California, Amerika Serikat, mengumumkan kepada jemaatnya pada tahun 1960 bahwa ia telah menerima pencurahan Roh Kudus. Segera setelah peristiwa ini, ia pindah melayani di Vancouver dalam dalam banyak lokakarya dan seminar mengenai karya Roh Kudus.[1] Pelayanannya ini banyak memengaruhi puluhan ribu kaum Anglikan di seluruh dunia sekaligus memulai gerakan pembaharuan di dalam tubuh Gereja Katolik Roma dan Gereja-Gereja Ortodoks.
Antara 1960-1970, muncul pembaharuan di kalangan gereja-gereja aras utama, seperti Episkopal, Lutheran, dan Katolik, untuk mendapatkan karunia-karunia Roh Kudus. Pembaharuan Karismatik Katolik diawali pada individu seperti Kevin Ranaghan dan pengikutnya di University of Notre Dame, South Bend, Indiana. Dennis Bennet adalah rekan Ranaghan di Gereja Episkopal.
Meskipun gerakan karismatik telah berhasil memengaruhi gereja-gereja arus utama, tidak demikian halnya dengan Gereja Ortodoks Timur. Beberapa kaum pembaruan karismatik di Gereja Ortodoks di antaranya adalah:
- Fr. Eusebius Stephanou, Keuskupan Agung Ortodoks Yunani, Amerika Serikat; pendiri Persaudaraan Teolog Baru Santo Simeon
- Fr. Boris Zabrodsky, Gereja Ortodoks Ukrania di Amerika; pendiri Komite Pelayanan Pembaruan Spiritual Ortodoks (SCOSR) yang menerbitkan koran "Theosis".
Dinamika, 1975-2000
Sementara banyak kaum karismatik tetap berada di dalam lingkup denominasinya, banyak yang lainnya telah keluar secara sukarela maupun dipaksa. Mereka yang keluar ini kemudian menggabungkan diri dengan gereja-gereja Pentakosta lain ataupun membentuk gereja/denominasi mereka sendiri. Gerakan gereja rumah di Inggris Raya dan gerakan Vineyard di Amerika Serikat adalah contoh-contoh struktur gereja karismatik yang formal. Gereja Hillsong di Australia adalah contoh gereja Pentakosta yang mengadopsi praktik dan kepercayaan karismatik, yang telah, pada waktunya juga memengaruhi denominasi Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Australia. Di New Zealand, gerakan terbesar Pentakosta adalah Gereja Hidup Baru (New Life Churches), di samping berbagai gereja lokal dan internasional yang juga berdiri di sana.Sejak sekitar tahun 1975, Gerakan Karismatik tampaknya dipengaruhi oleh Gerakan Hujan Akhir dan para pengajar dari Gerakan tersebut, seperti William M. Branham.
- Gerakan Hujan Akhir ini merupakan sebuah gerakan yang muncul pada tahun 1950an di antara gereja-gereja Pentakosta. Gerakan ini pada awalnya dianggap sebagai bidah oleh denominasi Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah pada masa itu.
Sejak pertengahan 1980an, gerakan Karismatik telah mencatat sejumlah perubahan yang cukup besar dalam ilmu teologi dan pengaruhnya. Masa ini disebut Gelombang Ketiga Roh Kudus. Masa ini ditandai dengan pelayanan-pelayanan internasional terkenal di kalangan Kristiani seperti, C. Peter Wagner, Word-faith Theology, dan fenomena Toronto Blessing.
Karismatik: Sebuah Perspektif Dunia
Seperti telah tertulis di atas, aliran Pentakosta dan gerakan Karismatik sering dianggap sebagai gerakan sama. Dengan pandangan ini, menurut Christianity Today, aliran Pentakosta adalah "sebuah semangat iman di antara kaum papa; yang menjamah hingga kehidupan sehari-hari pemercayanya, menawarkan tidak hanya harapan, tapi sebuah cara baru untuk menjalani kehidupan."Sebagai tambahan, dalam laporan PBB pada tahun 1999 dinyatakan, "Gereja-gereja Pentakosta telah sangat berhasil dalam merekrut anggota-anggotanya dari yang termiskin di antara kaum papa." Juga menurut Christianity Today, di kalangan gereja-gereja Brasilia, di mana kaum Kristen Pentakosta kebanyakan sangat miskin, "Para pengkhotbah tak henti-hentinya menghimbau jemaat untuk memberikan suatu jumlah yang tampaknya menggelikan; para jemaat tidak jarang memberikan zakat/persembahan perpuluhan mereka hingga 20, 30, dan bahkan 50 persen dari pendapatan mereka."
Christianity Today juga mencatat bahwa kaum Pentakosta Brasilia mengobrolkan Yesus seakan-akan pribadi yang nyata dan dekat dengan mereka dan melakukan berbagai hal untuk mereka seperti menyediakan makanan dan tempat tinggal.
Sebagai tambahan, "Para sarjana telah lama menganggap aliran Pentakosta sebagai seperti agama besar dari "dunia lain", yang berfokus pada hal-hal yang di atas ketimbang hal-hal duniawi. Hal-hal di atas, membawa kepada sebuah kesimpulan bahwa gerakan ini menekankan akan pengalaman karismatik, semangat keagamaan, dan tendensi kepertapaan. Kesimpulan ini, walaupun demikian, belum sepenuhnya disepakati oleh banyak sarjana/peneliti pada tingkatan yang lebih tinggi."
Denominasi-denominasi Karismatik
Kelompok-kelompok/gereja-gereja di bawah ini merupakan bagian dari Gerakan Karismatik, meskipun beberapa dari mereka akan menggambarkan dirinya sebagai non-denominasi.Internasional
Indonesia - urutan alfabetis
- Gereja Mawar Sharon (GMS)
- Charismatic Worship Service (CWS)
- Gereja Bethany Indonesia (Bethany)
- Gereja Bethel Indonesia (GBI)
- Gereja Duta Injil
- Gereja Rumah Doa Segala Bangsa (RDSB)
- Gereja Yesus Kristus Tuhan (Abbalove Ministries)
- Gereja Tiberias Indonesia (GTI Tiberias)
- Gereja Bethel Tabernakel (GBT)
- Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII)
- Gereja Jemaat Kristen Indonesia (GJKI)
Gerakan Karismatik dan Aliran Pentakosta
Gerakan Karismatik memiliki banyak kemiripan dengan aliran Pentakosta, dan perkembangan aliran Pentakosta tampaknya tidak akan pernah terlepaskan dalam topik perkembangan Karismatik. Pengaruh aliran Pentakosta terhadap gerakan Karismatik tidak dapat dipungkiri. Keduanya mengakui kuasa Roh Kudus. Kesembuhan Ilahi telah diterima secara meluas di antara kedua Gerakan, dan keduanya dikenal dengan gaya khotbah yang berai-api. Walau demikian, ada juga banyak perbedaan yang memisahkan secara tajam Karismatik dari Pentakosta.Walaupun sangat mirip sehingga kadang sulit dibedakan dengan aliran Pentakosta yang menjadi inspirasinya, beberapa aspek kunci juga membedakan keduanya:
- kebanyakan Karismatik menolak keutamaan glossolalia yang diberlakukan oleh Pentakosta
- menolak beberapa ajaran Pentakosta yang dianggap legalisme oleh Karismatik
- banyak Karismatik seringkali tetap berada di denominasinya sendiri, tidak mendirikan gereja baru, contohnya Karismatik Katolik di Gereja Katolik Roma.
- Perbedaan di antara keduanya juga bisa dilihat dari gaya dan tata ibadah (misalnya cara penyembahan, cara berkhotbah, dan metode pelayanan altar).
- Aliran Pentakosta lahir jauh lebih dahulu daripada Gerakan Karismatik.
Hingga suatu definisi yang lebih baik disepakati secara luas (khususnya karena kedua gerakan ini relatif masih muda di dalam aliran-aliran Kristen), harus dimengerti bahwa keduanya secara umum memiliki kesamaan yang sangat besar, walaupun kadang-kadang juga bisa sangat berbeda.
Pembaharuan Karismatik Katolik (PKK)
- Artikel utama dari topik ini: Pembaharuan Karismatik Katolik
Di dalam tubuh Gereja Katolik Roma secara Internasional, gerakan ini terutama sekali menjadi populer di kalangan Filipino (orang-orang Filipina) dan komunitas Hispanik di Amerika Serikat, dan di Filipina sendiri. Para pastor/pendeta maupun awam karismatik seringkali mengadakan kebaktian-kebaktian kebangunan rohani (KKR) di berbagai tempat, sekalipun harus mengadakan perjalanan-perjalanan yang jauh dari tempat domisilinya.
Gerakan Karismatik ini kemungkinan besar adalah sub-gerakan terbesar yang ada di kalangan Katolik Roma, bersama-sama dengan Katolik Tradisionalis. Hal ini menerangkan suatu situasi sulit bagi banyak otoritas gereja, yang mungkin tidak menyetujui pengajaran karismatik, namun kesulitan untuk menentangnya, karena gerakan ini didukung oleh anggota-anggota paling berkuasa di Gereja. Karena sifat gerakan ini yang mudah menerima pengajaran-pengajaran baru, Otoritas Gereja juga menghadapi situasi di mana mereka harus terus menerus memastikan bahwa inovasi-inovasi apa pun yang muncul di tubuh jemaat adalah konsisten dan tidak bertentangan dengan Alkitab dan doktrin Gereja Katolik Roma.